Laman

Kamis, 14 September 2017

Unsur Pembangun Cerpen

-Pengertian Cerpen
 
Cerita pendek atau cerpen merupakan sebuah karya sastra berbentuk prosa dan mempunyai komposisi cerita, tokoh, latar, yang lebih sempit dari pada novel.serta tidak lebih dari 10.000 kata. Cerita yang disajikan dalam cerpen terbatas hanya memiliki satu kisah. Cerpen (Short Story) merupakan salah satu bentuk karya sastra yang sekaligus disebut fiksi. Menurut Sumardjo (2007: 84), cerpen adalah seni keterampilan menyajikan cerita. Oleh karena itu, seseorang penulis harus memiliki ketangkasan menulis dan menyusun cerita yang menarik.

Sayuti (2000: 10), menyatakan cerpen menunjukkan kualitas yang bersifat compression ‘pemadatan’, concentration ‘pemusatan’, dan intensity ‘pendalaman’, yang semuanya berkaitan dengan panjang cerita dan kualitas struktural yang diisyaratkan oleh panjang cerita itu.

Cerpen terdiri dari dua unsur yaitu:
-Unsur intrinsik
-Unsur ekstrinsik
 -
-Unsur intrinsik cerpen antara lain: lur atau plot, penokohan,latar (setting), sudut pandang (poin of view), gaya bahasa, tema, dan amanat.
1) Plot atau alur 
Alur diartikan tidak hanya sebagai peristiwa-peristiwa yang diceritakan dengan panjang lebar dalam suatu rangkaian tertentu, tetapi juga merupakan penyusunan yang dilakukan oleh penulisnya mengenai peristiwa-peristiwa tersebut berdasarkan hubungan kualitasnya (Sayuti, 2000: 31). 

Alur sebagai jalan cerita yang menyajikan peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian secara runtut yang telah diperhitungkan terlebih dahulu oleh pengarang. Nurgiyantoro (2009: 12) menyatakan Plot atau alur dalam cerpen pada umumnya tunggal, hanya terdiri dari satu urutan peristiwa yang diikuti sampai cerita berakhir. Selanjutnya Plot merupakan cerminan, atau bahkan berupa perjalanan tingkah laku para tokoh dalam bertindak, berfikir, berasa, dan bersikap dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan (Nurgiyantoro, 2009: 114). Dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa alur atau plot adalah jalan cerita yang berupa rangkaian peristiwa yang terdiri satu peristiwa secara runtut yang telah diperhitungkan pengarang. 

2) Penokohan 
Tokoh dan penggambaran karakter tokoh yang terdapat dalam cerpen bersifat terbatas. Baik dari karakter fisik maupun sifat tokoh tidak digambarkan secara khusus hanya tersirat dalam cerita yang disampaikan sehingga pembaca harus merekonstruksikan sendiri gambaran yang lebih lengkap tentang tokoh itu. 

3) Latar (setting) 
Pelukisan latar cerita jumlahnya juga terbatas. Cerpen tidak memerlukan detail-detail khusus tentang keadaan latar. Penggambaran latar dilakukan secara garis besar dan bersifat implisit, namun tetap memberikan suasana tertentu yang dimaksudkan.
 
4) Sudut pandang (point of view) 
Sudut pandang dikatakan sebagai cara yang digunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah cerita fiksi kepada pembaca atau unsur fiksi yang mempersoalkan siapa yang menentukkan atau dari posisi mana (siapa) peristiwa atau tindakan itu dilihat. 

5) Gaya bahasa 
Diksi atau gaya bahasa merupakan unsur fiksi yang terkait dengan pemakaian pilihan kata dan bahasa dalam sebuah fiksi.

6) Tema 
Dalam cerpen hanya terdiri satu tema saja. Hal ini terkait dengan ceritanya yang pendek dan ringkas. Selain itu, plot cerpen yang bersifat tunggal hanya memungkinkan hadirnya satu tema utama saja tanpa ada tematema tambahan. 

7) Kepaduan 
Kepaduan di dalam cerpen diartikan segala sesuatu yang diceritakan bersifat dan berfungsi mendukung tema utama. Peristiwa yang saling berkaitan membentuk suatu plot, walau tidak bersifat kronologis, namun harus berkaitan secara logika.

-Unsur ekstrinsik cerpen: Unsur-unsur ekstrinsik di dalam sebuah cerpen antara lain, Latar belakang masyarakat, latar belakang pengarang dan nilai-nili yng terkandung di dalam cerpen itu sendiri. Berikut ini adalah penjelasan-penjelasan mengenai unsur-unsur ekstrinsik cerpen dan contohnya.

A. Latar belakang masyarakat

Latar belakang masyarakat merupakan faktor-faktor di dalam lingkungan masyarakat penulis yang  mempengaruhi penulis dalam menulis cerpen tersebut. Ada beberapa latar belakang yang mempengaruhi penulis, diantaranya adalah:

1. Ideologi Negara
2. Kondisi Politik
3. Kondisi Sosial, dan
4. Kondisi ekonomi yang terjadi di dalam masyarakat.

B. Latar belakang penulis

Latar belakang penulis adalah faktor-faktor dari dalam pengarang itu sendiri yang mempengaruhi atau memotivasi penulis dalam menulis sebuah cerpen. Latar belakang penulis terdiri dari beberapa faktor, antara lain:

1. Riwayat hidup sang penulis

Riwayat hidup sang penulis berisi tentang biografi sang penulis secara keseluruhan. Faktor ini akan mempengaruhi jalan pikir penulis atau sudut pandang mereka tentang suatu cerpen yang dihasilkan dari pengalaman-pengalaman hidup mereka. Kadang-kadang faktor ini mempengaruhi gaya bahasa dan genre khusus seorang penulis cerpen.

2. Kondisi psikologis

Kondisi psikologis merupakan mood atau motivasi seorang penulis ketika menulis cerita. Mood atau psikologis seorang penulis ikut mempengaruhi apa yang ada di dalam cerita mereka, misalnya jika mereka sedang sedih atau gembira mereka akan membuat suatu cerita sedih atau gembira pula.

3. Aliran sastra penulis

Aliran sastra merupakan agama bagi seorang penulis dan setiap penulis memiliki aliran sastra yng berbeda-beda. Hal ini sangat berpengaruh jug terhadap gaya penulisan dan genre cerita yang biasa diusung oleh sang penulis di dalam karya-karyanya.

C. Nilai-nilai yang terkandung di dalam cerpen

1. Nilai agama

Nilai agama adalah hal-hal yang bisa dijadikan pelajaran yang terkandung di dalam cerpen yang berkaitan dengan ajaran agama.

2. Nilai sosial

Nilai sosial adalah nilai yang bisa dipetik dari interaksi-interaksi tokoh-tokoh yang ada di dalam cerpen dengan tokoh lain, lingkungan dan masyarakat sekitar tokoh.

3. Nilai moral

Nilai moral adalah nilai-nilai yang terkandung di dalam cerita dan berkaitan dengan akhlak atau etika yang berlaku di dalam masyarakat. Di dalam suatu cerpen, nilai moral bisa menjadi suatu nilai yang baik maupun nilai yang buruk.

4. Nilai budaya

Nilai budaya adalah nilai-nilai yang berkenaan dengan nilai-nilai kebiasaan, tradisi, adat istiadat yang berlaku.

*disclaimer: diambil dari beberapa sumber, karena makalah bersifat umum jadi males ngetik :v



0 komentar:

Posting Komentar

 

El-Senja's Blog Copyright © 2010 | Designed by: compartidisimo